Loyalitas kader Golkar di Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan ini patut diacungi jempol. Namanya Muhammad Amin (72) menunjukkan loyalitasnya kepada partai berlambang Pohon Beringin ini hingga akhir hayatnya.
Bahkan saking cintanya terhadap Partai Golkar, Amin meninggal dalam keadaan mengenakan baju kebanggaannya, baju Golkar. Setelah itu, jasadnya yang sudah dikafani, dibungkus bendera Golkar.
Menurut kerabat dan koleganya, Amin memang dikenal sebagai kader tulen Golkar.
Bahkan saking cintanya terhadap Partai Golkar, Amin meninggal dalam keadaan mengenakan baju kebanggaannya, baju Golkar. Setelah itu, jasadnya yang sudah dikafani, dibungkus bendera Golkar.
Menurut kerabat dan koleganya, Amin memang dikenal sebagai kader tulen Golkar.
Amin yang sebelumnya tengah terbaring lemah karena sakit, ternyata sudah berwasiat kepada kerabatnya agar kelak dirinya meninggal dalam keadaan mengenakan baju Partai Golkar. Dan baju itu dikenakan sejak tiga hari lalu sampai meninggal, Senin (14/8/2017).
Anggota DPRD Sulsel dari Partai Golkar, Armin Mustamin Toputiri membenarkan salah satu kader Golkar di daerah pemilihannya meninggal dunia. Armin mengaku salut dengan loyalitas Muh Amin.
“Saya secara pribadi dan partai turut berduka atas meninggalnya Pak Amin. Beliau itu kader Golkar yang sangat loyal,” kata Armin, Senin (14/8/2017).
“Pak Amin meninggal dengan baju Golkar yang dipakainya sejak tiga hari lalu. Ia memang meminta agar bajunya itu tidak diganti. Katanya, ia mau meninggal dengan mengenakan baju kebanggaannya,” lanjut Armin.
Loyalitas yang ditunjukkan Amin itu, diharapkan Armin bisa diikuti kader Golkar dimanapun berada. “Sikap Pak Amin menunjukkan bahwa politik itu bukan semata soal kepentingan dan kekuasaan. Tapi ada kebanggaan dan pengabdian kepada masyarakat. Patut jadi motivasi oleh siapapun,” pungkasnya. [psi]
Anggota DPRD Sulsel dari Partai Golkar, Armin Mustamin Toputiri membenarkan salah satu kader Golkar di daerah pemilihannya meninggal dunia. Armin mengaku salut dengan loyalitas Muh Amin.
“Saya secara pribadi dan partai turut berduka atas meninggalnya Pak Amin. Beliau itu kader Golkar yang sangat loyal,” kata Armin, Senin (14/8/2017).
“Pak Amin meninggal dengan baju Golkar yang dipakainya sejak tiga hari lalu. Ia memang meminta agar bajunya itu tidak diganti. Katanya, ia mau meninggal dengan mengenakan baju kebanggaannya,” lanjut Armin.
Loyalitas yang ditunjukkan Amin itu, diharapkan Armin bisa diikuti kader Golkar dimanapun berada. “Sikap Pak Amin menunjukkan bahwa politik itu bukan semata soal kepentingan dan kekuasaan. Tapi ada kebanggaan dan pengabdian kepada masyarakat. Patut jadi motivasi oleh siapapun,” pungkasnya. [psi]
COMMENTS